Cara Mendapatkan uang dari wordpress
1. Menulis Artikel Bersponsor
Program sponsored post alias artikel berbayar jadi andalan saya menambang dolar dengan blog gratis belasan tahun lalu. Sempat ‘digebuk’ Google karena dianggap memanipulasi backlink, eh, siapa sangka beberapa tahun terakhir model periklanan begini marak lagi. Malah kita bisa menggunakan blog berbahasa Indonesia karena yang beriklan brand lokal.
WordPress sendiri mengijinkan blogger pengguna WordPress.com mempublikasikan artikel yang dalam istilah surat kabar disebut advertorial ini. Baik berupa sponsored post (kita tulis sendiri) maupun content placement (kita tinggal mempublikasikan di blog) sama-sama diperbolehkan.
WordPress mendefinisikan sponsored post sebagai “any content that promotes a specific product or service, which you were encouraged to post by the company or individual who makes/sells/provides it. Including this type of content on your site typically results in some kind of compensation for you in the form of payment, freebies, etc.”
Intinya, artikel di mana kita mempromosikan suatu produk/jasa dan mendapat imbalan dalam bentuk apa pun karena mempublikasikannya di blog. Catat, imbalan dalam bentuk apa pun! Itu termasuk fee berupa uang maupun hanya berupa kiriman produk gratis.
Meski demikian, WordPress tidak menginginkan blog kita terlalu banyak sponsored post. Juga, jangan sampai konten-konten tersebut melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam Terms of Service.
Contoh iklan WordAds di blog ini. Biasanya ditempatkan di bagian paling atas, di atas header, sidebar, serta di bawah artikel.
2. Memasang Iklan WordAds
Pengguna WordPress.com memang tidak bisa memasang iklan Google AdSense. Tapi, ada alternatif yang tidak kalah menarik bernama WordAds. Ini adalah program periklanan yang dijalankan oleh Automattic, perusahaan induk WordPress, khusus bagi pengguna WordPress.com dan WordPress.org (self-hosted).
Sama halnya AdSense, WordAds menampilkan iklan-iklan dari pihak ketiga di blog kita. Kalau kamu lihat iklan di bagian atas header blog ini, di bagian paling atas dan paling bawah sidebar, juga di ujung artikel, itulah dia iklan WordAds.
Seberapa besar potensi WordAds? Kalau kamu punya blog ramai dengan pengunjung ratusan ribu sebulan, program ini sangat layak dicoba. Saya sendiri pernah rutin mendulang dolar dari WordAds sejak akhir 2014 menggunakan blog WordPress.com lain yang trafiknya hanya 150.000-250.000 sebulan.
Angkanya? Lumayanlah pokoknya. Yang jelas tidak rugi sama sekali mengeluarkan uang sebanyak US$13.00 per tahun untuk mapping domain.
Untuk menambah minat kamu pada WordAds, saya kenal baik dengan seorang master blog kawakan di Solo. Dari salah satu blog WordPress.com yang beliau kelola, di mana saya sempat menjadi salah satu content writer-nya, beliau mendulang pendapatan kotor setidaknya Rp 25 juta per bulan. Dipotong ini-itu, bersih beliau mengantongi rata-rata Rp 10 juta sebulan.
Blog seperti apa yang dapat mengikuti program WordAds?
Syarat utamanya telah melakukan mapping domain sehingga blog memiliki nama domain TLD. Khusus pengguna paket Free dan Personal, blog haruslah memiliki trafik tinggi dan konten yang layak. Sementara pengguna paket Premium dan Business akan secara otomatis terdaftar di program ini.
Oya, iklan WordAds juga muncul di blog yang tidak melakukan mapping domain alias masih beralamat dengan embel-embel .wordpress.com. Hanya saja pemilik blog tidak mendapatkan apa-apa dari penayangan iklan tersebut. Informasi lebih lengkap mengenai WordAds silakan lihat di laman WordAds.co.
3. Menjalankan Program Afiliasi atau Referal
Ini merupakan cara mencari uang di internet paling tua. Dan sepanjang internet ada, saya yakin sekali metode ini bakal bertahan. Sebab pelaku program afiliasi tak ubahnya makelar. Jadi, sepanjang masih ada orang menjual dan membeli barang atau jasa di internet, selama itu pulalah program afiliasi bertahan.
Demikian pula dengan program referal yang berbasis referensi. Selama orang masih mengandalkan mesin pencari seperti Google untuk menelusuri informasi di internet, selama itu pulalah referral program dijalankan.
Blog merupakan salah satu media paling efektif untuk menjalankan program afiliasi dan referal. Sebagai pengguna WordPress.com, kita diberi ijin memasang tautan-tautan promosi. Syaratnya, blog tetaplah berisi konten-konten orisinil dan tak melulu menawarkan dagangan.
Satu hal yang menurut saya penting diperhatikan adalah kesesuaian produk yang ditawarkan dengan tema artikel. Misalkan kita menulis ulasan smartphone terbaru, maka yang terbaik adalah menyisipkan tautan menuju halaman penjualan perangkat tersebut.
Di Indonesia sudah banyak sekali yang menawarkan program afiliasi dan referal. Misalnya saja Lazada dengan berbagai macam produknya. Kalau blog kamu bertema dunia blogging dan banyak menyinggung web hosting, nyaris semua penyedia web hosting memiliki program afiliasi. Atau kamu juga bisa mereferensikan paket-paket WordPress.com di program afiliasinya.
Oya, WordPress melarang keras penggunanya memasang tautan afiliasi situs judi, skema cepat kaya, multilevel marketing, situs pornografi, maupun merchant yang masih diragukan reputasinya. Jadi, pastikan kamu hanya bergabung dengan program afiliasi terpercaya.
4. Rajin Ikut Lomba
Mundur satu dekade ke belakang, lomba blog masih sangat jarang sekali dijumpai. Dalam setahun rasanya berlebih 10 jari tangan kita untuk menghitungnya. Bandingkan dengan beberapa tahun ini di mana kita bahkan bisa meng-update blog dengan 10-11 artikel yang kesemuanya diikutkan lomba.
Hadiahnya pun sangat menggiurkan. Saat sedang menulis bagian ini, di Kompasiana tengah digelar tiga lomba yang hadiah totalnya sejumlah belasan hingga puluhan juta rupiah. Beberapa bulan lalu ada rekan blogger yang mendapat hadiah sepeda motor, bahkan mobil, sebagai hadiah lomba blog.
Karena hadiahnya yang sangat berlimpah ini, ada sejumlah rekan blogger yang menggantungkan pendapatannya murni dari hadiah lomba blog. Ada pula yang mengumpulkan uang hadiah-hadiah lomba blog untuk memberangkatkan umrah kedua orang tua. Masya Allah…
Sebagian orang berpikir memenangkan lomba blog itu untung-untungan. Tapi sebenarnya kalau mau sedikit lebih teliti ada semacam pola tertentu yang dapat dipelajari dari artikel-artikel para blogger pemenang lomba. Hanya butuh ketelitian serta ketekunan untuk dapat menemukan pola yang menentukan sebuah tulisan menjadi juara lomba.
Buktinya beberapa blogger kerap memenangkan lomba demi lomba blog. Mulai dari yang berhadiah smartphone terbaru, hingga jalan-jalan ke luar negeri. Tentu mereka ini tidak semata-mata beruntung. Kerja keras dan ketekunan yang membuat mereka selalu menang lomba.
Mau seperti mereka? Pelajarilah pola tersebut dengan cara membaca setiap artikel pemenang lomba blog, lalu praktikkan ketika menuliskan post di lomba berikutnya.
Situs pembuatan kaos on demand seperti Ciptaloka.com dapat dijadikan peluang berjualan produk di blog WordPress.com.
5. Berjualan
Kalau blog kita bisa digunakan untuk mempromosikan produk orang lain melalui program afiliasi/referal, mengapa tidak mencobanya untuk mempromosikan barang dagangan sendiri? Baik kamu memproduksi sendiri barang tersebut maupun mengambilnya dari pihak lain, promosikan di blog.
Bagi pengguna WordPress.com paket Business Plan, tersedia fitur-fitur khusus untuk berjualan langsung di blog. Dengan perangkat seperti WooCommerce dan Simple Payment, kita dapat mengubah blog sebagai toko online yang berjalan serba otomatis. Tapi biaya berlangganan paket Business Plan lumayan juga sih.
Khusus pengguna paket Free Plan, alias yang hanya melakukan mapping domain dengan biaya US$13.00 setahun, kita dapat menyiasatinya dengan membuat satu halaman khusus untuk memajang produk/jasa. Ini dengan anggapan kita hanya menjual beberapa produk saja. Sementara proses transaksi dilakukan secara luring yang biasanya diawali dengan percakapan di WhatsApp, FB Messenger, atau lainnya.
Kalau mau serba otomatis, pajang juga produk di marketplace daring seperti Tokopedia atau Bukalapak. Kemudian sisipkan tautan menuju halaman penjualan kedua marketplace dalam halaman produk di blog. Jadi, calon pembeli yang benar-benar berminat dapat bertransaksi di sana. Dengan demikian kita tidak banyak membuang waktu untuk meladeni calon-calon pembeli CLBK, chat lama beli kagak
Saya sendiri mencoba cara ini dengan membuka lapak Bungeko Store di Bukalapak dan Tokopedia. Buku-buku bacaan yang sudah tidak dibutuhkan, juga beberapa koleksi kaos dan jersey sepakbola, saya pajang di lapak tersebut. Transaksinya masih sepi, tapi tak ada salahnya terus dipertahankan.
Produk apa saja yang dapat dijual? Apa saja. Buku–karya sendiri maupun orang lain, kaos, gamis, hijab, kue kering, dan masih banyak lagi. Khusus kaos, kamu tidak perlu memproduksi sendiri kok. Asal punya desain, kamu bisa memesannya secara satuan di situs seperti Ciptaloka maupun Tees.co.id.
Bagaimana dengan jasa? Kamu bisa menawarkan jasa pembuatan theme WordPress atau template Blogger. Jasa penulisan artikel juga boleh dicoba, atau jasa lukis/ilustrasi. Ambil contoh Muhammad Ali Mudzofar alias Ndop, melabeli dirinya sebagai Sang Vectoria Jenaka, yang sukses besar memasarkan keahliannya membuat vector hingga mendapat klien dari mancanegara.
Komentar
Posting Komentar